Tuesday, November 25, 2008
Kodak EasyShare M1093 IS, Ramping dan cerdas
Kesan pertama saat melihat kamera saku keluaran Kodak ini adalah ramping, seolah kamera ini memang dirancang untuk mudah disisipkan ke dalam saku. Dengan dimensi 95.2 × 58.5 × 21.4 mm, Kodak EasyShare M1093 IS ini memang gampang masuk saku termasuk saku celana jeans dan pas buat mereka yang sering bepergian dan ingin mengabadikan momen-momen tertentu.
Ada tiga warna (hitam, merah, silver) yang disediakan Kodak pada kamera saku ini. Bentuknya pun tergolong sangat ringkas dan standar untuk desain kamera saku. Bagian lensa yang dapat masuk ke dalam bodi kamera membuat kamera ini jadi makin tipis saat tidak dioperasikan. Bagian depan didominasi bagian lensanya yang memenuhi setengah dari permukaan kamera ini. Sisanya dibiarkan kosong dengan menyisakan sedikit ruang di bagian atas untuk lampu flash dan logo Kodak.
Bila bagian depan terlihat didesain dengan baik, bagian belakang justru terlihat dirancang asal-asalan saja. Sebagian besar permukaan dipenuhi layar LCD seluas 3 inci dengan menyisakan sedikit ruang di sebelah kanan untuk beberapa tombol yang penempatannya terlihat tak menarik. Yang lebih memperparah, tombol bukaan rana yang berada di sisi atas didesain rata dengan permukaan bodi kamera sehingga agak sulit dicari dengan menggunakan jari telunjuk.
Yang sedikit disayangkan dari desain kamera ini adalah tidak adanya grip baik di bagian depan maupun di bagian belakang yang membuat kamera ini jadi rawan terjatuh karena selip. Bahkan di bagian belakang ini ruang yang tersisa untuk menempatkan ibu jari bahkan terlalu kecil sehingga beresiko menekan tombol-tombol yang ada di sekitarnya.
Dilihat dari data spesifikasinya, kamera ini berisi fitur-fitur kamera saku yang umum, misalnya saja face detection dan optical image stabilisation. Namun yang benar-benar menarik dari fitur kamera ini adalah kemampuannya merekam video hingga resolusi 1280 x 720 pada mode HD. Dan hasil rekaman video yang dihasilkan juga cukup memuaskan untuk ukuran kamera digital sekelas ini.
Sayangnya saat digunakan untuk mengambil gambar diam, kamera ini justru mulai menunjukkan gejala buruk. Yang pertama adalah jangkauan lampu flash-nya yang tergolong pendek sementara waktu jeda antara mengambil satu gambar dengan gambar yang lain juga cukup lama sehingga tak memungkinkan mengambil banyak gambar berulang kali dalam waktu pendek. Hasil bidikan kamera ini pun masih jauh dari kata sempurna. Produk ini dijual dengan harga sekitar Rp2 juta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment