Friday, November 19, 2010

Tarikan matic berat? Ini solusinya...

Tarikan skutik (Onestop-Tech)
Skuter matik atau skutik masih menjadi idola kalangan orang tua, muda, laki-laki maupun perempuan. Motor yang cocok digunakan untuk segala usia itu, kini mendominasi kendaraan roda dua di jalanan. Namun, bagaimana jika tarikan skutik tiba-tiba berat?

”Mungkin masih banyak pengguna yang belum mengetahui, bagaimana cara menjaga skutik agar tetap prima,” jelas Waryono, mekanik Mandiri Bengkel di Jalan Palagan, Sleman, DIY kepada Onestop-Tech Jum'at (19/11). Menurutnya, hampir semua masalah yang dihadapi pengendara sama. Salah satu keluhan yang banyak terjadi, lanjutnya, adalah soal tarikan skutik.

”Tarikan skutik tiba-tiba berat, seperti tidak kuat jalan atau lemot,” tandasnya. Untuk mengatasi problem tersebut, kata Waryono, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Misalnya, problem bisa terjadi pada sistem karburator, sistem pengapian dan sistem perpindahan tenaga atau sistem CVT (continuously variable transmission).

“Nah, pada sistem CVT ini, terdapat banyak komponen semisal V-belt, tourci cam, spring pully secondary, pully, weight/roller dan sebagainya yang tentu perlu diperiksa,” ujarnya. Sayangnya, kata Waryono, hanya mekanik bengkel yang bisa melakukan pemeriksanaan atas kondisi CVT tersebut.


Adapun pemilik kendaraan, lanjutnya, bisa mengantisipasi persoalan yang bisa muncul dengan cara merawat dan membersihkan saringan udara, setidaknya setiap 16.000 km. Nah, untuk mendapatkan akselerasi maksimal untuk skutik, yang perlu dilakukan adalah memperhatikan kondisi V-belt.

“Lakukan pembersihan ruang V-belt dan komponennya setiap 8.000 km,” tandasnya. Adapun untuk penggantian V-belt, tambah Waryono, secara periodik bisa dilakukan setiap 24.000 km.

Dua pilihan

Terkait masalah tarikan yang berat, Waryono menjelaskan masalah terjadi pada weight/roller di mana komponen tersebut ada di dalam primary sliding di area paling depan CVT. Komponen roller sendiri ada 2 tipe, berbobot 10,2 gram dan juga 11 gram.

”Pemilik motor tinggal pilih, jika ingin tarikan lebih enteng, bisa menggunakan roller yang lebih berat. Tapi kalau hanya ingin yang top speed, maka pilih roller yang lebih ringan,” urainya. Melihat pentingnya peran roller itu, katanya, maka wajar jika komponen tersebut bisa cepat aus.

Oleh karena itu, ungkap bapak dua anak itu, jika roller sudah terlihat aus satu-satunya cara yang perlu dilakukan adalah menggantinya. Apalagi, harga roller dipasaran dijual murah, sekitar Rp12.000-Rp 19.000 per unitnya.

Sebab, jika tingkat keausan mencapai di area besi kuningan, akan membuat laju motor menjadi tidak enak, kurang bertenaga dan akan timbul suara kasar di area CVT. Kalau dibiarkan, katanya performa skutik akan terus menurun.”Terakhir, pemilik skutic harus berhati-hati memilih sparepart, lebih baik gunakan yang asli, untuk menjaga usia pemakaian motor, pesannya.

No comments: