Friday, October 23, 2009
Tips perawatan Yamaha Mio
Yamaha Mio sukses memegang pasar matik nasional meski sekarang memiliki banyak pesaing. Kemudahan operasional, dimensi kecil serta bentuk yang up to date jadi kunci sukses matic 113,7 cc ini. Terlepas dari itu semua, beragam tips harian bisa dilakoni sendiri lho. Berikut prosesnya :
1. Perpanjangan Umur Pakai V-BELT
Sejatinya V-Belt mesti rutin diganti setiap pemakaian 15 ribu km. Tetapi, tidak jarang sebelum angka tersebut, V-Belt terpaksa diganti karena sudah terkikis atau melar disebabkan oleh kelalaian perawatan.
Sebaiknya rutin untuk membersihkan filter penyaring debu di cover CVT. Dengan pembersihan bensin, kotoran debu yang sering mengakibatkan V-Belt selip bisa dihilangkan dengan cepat.
2. Cek Kandungan Oil-Air Box Filter Karbu
Setiap box filter karbu Mio selalu dilengkapi detektor air dan oli. Lewat detektor berbahan karet transparan ini, pengguna bisa melakukan pengecekan apakah box filter Karbu dipenuhi oli ataupun air. Jika jawabannya ya, segera bongkar dan bersihkan box filter karbu.
3. Rutin Ganti Oli Transmisi CVT
Di dalam CVT terdapat pula susunan gigi transmisi. Agar awet dan berfungsi dengan baik, maka harus rutin melakukan penggantian setiap jarak tempuh 10 ribu km sebanyak 100cc.
4. Rutin Cek Aki Hindari Korosi
Aki punya peranan dominan buat mendukung kelistrikan, terutama penyalaan mesin dengan bantuan starter elektrik. Sering-seringlah memeriksa kondisi aki, mulai dari ketinggian air hingga kondisi baut +/- nya. Jika lengah, kutub-kutub dipenuhi kerak pengundang koros. Jika terlanjur bersihkan kerak dengan air panas secara rutin.
5. Perluas Lubang Irigasi Bagasi
Bagasi dilengkapi dua buah lubang kecil di pojok-pojoknya. Lubang ini adalah lubang irigasi yang fungsinya untuk saluran pembuangan air yang terjebak di bagasi. Agar lebih maksimal, perluas lubang ini dengan bor ukuran baut 12.
6. Gampang Setel Karbu
Posisi karburator Mio tersembunyi dalam bodi, tepatnya di bawah bagasi yang dikelilingi side body dan under seat kover. Nah cara praktis untuk memperbesar atau memperkecil putaran RPM lewat karbu, cukup buka jok lalu buka penutup karet panjang di dasar bagasinya. Setel karbu lewat lubang itu dengan modal obeng.
7. Jaga Kedap Air Cop Busi
Posisi busi termasuk sulit dijangkau, selain itu juga posisinya tepat di belakang lubang angin under seat kover sehingga rentan terkena air. Itu sebabnya cop busi dibuat kedap air dengan dilengkapi bibir karet. Agar lebih oke, jangan ganti dengan sembarang cop, selain itu untuk menjaga kekedapannya, gunakan bantuan sealer yang dioles mengelilingi bibir cop busi.
8. Selamatkan Nomer Mesin
Nomer mesin terdapat di dinding atas blok CVT, namun sayang posisinya tepat di tepi dinding ban. Otomatis area ini sering ditempa kotoran air maupun debu. Agar tak gampang rusak terjangkit korosi, segera amankan dengan pelapisan pernis
9. Usir Berisik Cakram
Terkadang cakram mengeluarkan bunyi srek-srek yang diikuti seretnya putaran roda. ini diakibatkan geseran piringan cakram dengan kampas rem. Orsinya separuh bagian kampas rem disisi piston kaliper diganjal plat. Ganjalan separuh ini menyebabkan miringnya keping kampas rem akibat luasan dorongan yang tidak merata dari piston kaliper, lama-lama ketebalan kampas akan berbeda dan seterusnya kemiringan keping kampas akan menggeser piringan hingga mengeluarkan bunyi tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment