Untuk sebuah kamera saku dari kelas basic point-and-shoot, BenQ DC C850 ini punya nilai lebih pada desain bodinya. Meski sekilas tampilan depan kamera ini terlihat tak menarik namun desain bodi kamera ini dibuat dengan baik sehingga nyaman saat digunakan.
Meski terbuat dari plastik, namun badan kamera ini terasa kokoh sehingga memberi kesan sebuah kamera yang berkualitas tinggi. Badan kamera yang tak terlalu tipis justru membuat BenQ DC C850 ini jadi 'duduk' dengan baik di telapak tangan. Sisi kanan yang berfungsi sebagai grip di buat sedikit lebih menonjol dan dilapis dengan vinyl dengan tekstur kasar sehingga mengurangi resiko 'tergelincir' saat dipakai.
Bagian belakang dari kamera ini juga dirancang cukup baik. Sebagian besar permukaan dipenuhi oleh layar LCD seluas 2,7 inci dengan beberapa tombol kendali yang diletakkan di sebelah kanannya. Jarak antar tombol agak berjauhan dan membuat pengendalian cukup mudah karena resiko tombol tertekan secara tak sengaja bisa diminimalisir. Yang tak menguntungkan justru adalah karena tak adanya ruang untuk ibu jari sehingga kamera ini sedikit terasa canggung saat dipegang dengan satu tangan.
Layar LCD yang dipasang pada BenQ DC C850 ini punya kualitas di atas rata-rata. Artinya tampilan gambar yang dihasilkan cukup cemerlang dan tajam. Kelemahannya adalah viewing angle layar ini yang relatif kecil ditambah dengan tampilan yang kurang terang membuatnya jadi agak susah dilihat pada kondisi cahaya sangat terang.
Fitur yang ditawarkan kamera ini cukup standar. Ada pengaturan ketajaman dan beberapa pilihan filter warna yang sudah disediakan di sini. Fitur lain yang wajib pada sebuah kamera saku digital seperti smile detection juga sudah ada pada kamera ini.
Kelemahan utama BenQ DC C850 ini justru pada kualitas akhir dari hasil bidikannya. Gambar yang dihasilkan cenderung berwarna kuning kemerahan dengan sedikit noise meski digunakan pada mode ISO rendah. Ini cukup disayangkan karena lensa kamera ini sebenarnya berfungsi cukup bagus. Produk yang dijual dengan sekitar Rp 1,3 juta.
Monday, October 27, 2008
BenQ DC C850
Untuk sebuah kamera saku dari kelas basic point-and-shoot, BenQ DC C850 ini punya nilai lebih pada desain bodinya. Meski sekilas tampilan depan kamera ini terlihat tak menarik namun desain bodi kamera ini dibuat dengan baik sehingga nyaman saat digunakan.
Meski terbuat dari plastik, namun badan kamera ini terasa kokoh sehingga memberi kesan sebuah kamera yang berkualitas tinggi. Badan kamera yang tak terlalu tipis justru membuat BenQ DC C850 ini jadi 'duduk' dengan baik di telapak tangan. Sisi kanan yang berfungsi sebagai grip di buat sedikit lebih menonjol dan dilapis dengan vinyl dengan tekstur kasar sehingga mengurangi resiko 'tergelincir' saat dipakai.
Bagian belakang dari kamera ini juga dirancang cukup baik. Sebagian besar permukaan dipenuhi oleh layar LCD seluas 2,7 inci dengan beberapa tombol kendali yang diletakkan di sebelah kanannya. Jarak antar tombol agak berjauhan dan membuat pengendalian cukup mudah karena resiko tombol tertekan secara tak sengaja bisa diminimalisir. Yang tak menguntungkan justru adalah karena tak adanya ruang untuk ibu jari sehingga kamera ini sedikit terasa canggung saat dipegang dengan satu tangan.
Layar LCD yang dipasang pada BenQ DC C850 ini punya kualitas di atas rata-rata. Artinya tampilan gambar yang dihasilkan cukup cemerlang dan tajam. Kelemahannya adalah viewing angle layar ini yang relatif kecil ditambah dengan tampilan yang kurang terang membuatnya jadi agak susah dilihat pada kondisi cahaya sangat terang.
Fitur yang ditawarkan kamera ini cukup standar. Ada pengaturan ketajaman dan beberapa pilihan filter warna yang sudah disediakan di sini. Fitur lain yang wajib pada sebuah kamera saku digital seperti smile detection juga sudah ada pada kamera ini.
Kelemahan utama BenQ DC C850 ini justru pada kualitas akhir dari hasil bidikannya. Gambar yang dihasilkan cenderung berwarna kuning kemerahan dengan sedikit noise meski digunakan pada mode ISO rendah. Ini cukup disayangkan karena lensa kamera ini sebenarnya berfungsi cukup bagus. Produk yang dijual dengan sekitar Rp 1,3 juta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment