Usia aki rata-rata 2 – 3 tahun. Untuk mencapai usia tersebut maka aki (terutama jenis konvensional) harus mendapat perhatian rutin. Fungsinya adalah untuk menghidupkan mesin dan mengaktifkan kerja sistem pengapian, membuat peran aki tak bisa disepelekan, bahkan masuk ke dalam kategori sangat penting. Di dalam aki, terdapat bahan beracun yang mengandung timbal dan asam sulfur, sehingga penanganannya pun tak bisa sembarangan.Berikut ini tips merawat aki
Periksa elektrolit
Permukaan elektrolit aki harus dipertahankan antara batas atas dan batas bawah. Untuk itu harus diperiksa minimal setiap minggu.
Tambahkan air aki
Tambahkan air aki (distilled water) sampai batas atas, bila permukaan elektrolit aki berada di batas bawah. Pengisian yang melewati batas atas (berlebihan), elektrolitnya bisa meluap dan merusakkan kendaraan, bahkan dikhawatirkan menimbulkan kebakaran.
Periksa sambungan
Periksalah sambungan terminal aki. Kondisi kendor dan karat mengakibatkan penyetruman tidak sempurna, hingga mampu menimbulkan ledakan aki atau kebakaran bagian sambungan. Jika kendor cukup dikencangkan saja, bila berkarat gosoklah terminal dengan sikat kawat atau amplas halus, lalu oleskan gemuk .
Klem yang kuat
Pastikan aki diklem dengan kuat atau posisinya tidak berubah bila mobil berjalan. Aki yang sering berguncang umurnya menjadi pendek dan dapat merontokkan sel-sel pelatnya lebih cepat.
Gunakan kain basah
Pastikan aki tidak berubah bentuk, retak serta tidak bocor. Ganti segera bila mengalami kebocoran. Bersihkan aki dengan kain basah. Penggunaan kain kering dapat menimbulkan elektrostatis yang memungkinkan terjadi ledakan.
Waspadai hubungan singkat
Waspadai hubungan singkat bila hendak memasang atau melepas aki. Bila hendak memasang aki baru, pasang terminal positif dulu. Jika akan melepas aki, cabut terminal negatif kali pertama. Hal ini untuk menghindari hubungan singkat karena bodi mobil terpasang ground negatif.
No comments:
Post a Comment