Friday, September 17, 2010

Medal of Honor 2010, Taliban vs Amerika

Tentara Taliban ternyata mampu memukul mundur pasukan Amerika Serikat dan sekutunya dari Afghanistan. Sayang, itu hanya terjadi dalam dunia maya dalam game Medal of Honor 2010.

Itulah perkembangan terbaru dari game first person shooter yang diterbitkan Electronic Arts. Yaitu, kemunculan kelompok Taliban di medan pertempuran Afghanistan yang bisa mengalahkan pasukan AS dan sekutunya.

Menurut rencana, Medal of Honor 2010 akan diluncurkan pada Oktober mendatang. Tak tanggung, produsen langsung menfasilitasi permainan ini untuk konsol PS3, Xbox 360 dan PC.

Di model permainan multiplayer, para gamers bisa memainkan pasukan Taliban yang bertempur mati-matian melawan tentara AS. Siapa pemenangnya? Tentunya, tergantung kepiawaian pemain dalam memainkannya.

Pengembang game Medal of Honor 2010, DICE menjelaskan kepada AOLNews, masuknya kelompok Taliban dialam permainan ini tidak memiliki tujuan pilitis. Baginya, ketika orang ingin memainkan permainan dengan tema peperangan modern saat ini, kelompok Taliban, tidak boleh tidak, dimasukkan ke dalam konstelasi skenario.

Tentu saja, sikap DICE tersebut memicu kontroversi, terutama bagi Amerika Serikat. Sebab, terlibatnya AS dan sekutunya dalam perang dengan Taliban di Afghanistan, hingga kini sudah mengorbankan 1200 serdadunya.

Dan Whitehead, salah seorang gamer asal AS, yang telah menjajal game ini melukiskan perasaannya di situs game Eurogamer. Menurutnya, sangat aneh melihat pasukan koalisi gugur oleh para pasukan Taliban di game ini. “Apalagi teman saya baru saja kehilangan kakaknya akibat perang di Afghanistan,” kata Whitehead.

Bahkan, Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox, mendesak agar kios-kios video game menghentikan peredaran game yang mana pemainnya bisa berperan sebagai tentara Taliban dan membunuh pasukan Inggris. Menurut Fox, video game tersebut menjijikkan dan hambar.

“Di tangan Taliban, anak-anak kehilangan ayahnya dan para istri kehilangan suaminya. Sangat mengejutkan jika seseorang berpikir tindakan para Taliban itu dapat diterima," kata Fox, seperti dikutip MSNBC.

Namun, Amanda Taggart, Senior PR Manager EA, berbeda pendapat soal itu. Menurutnya, banyak orang yang telah memainkan game seperti itu. “Jika seseorang menjadi polisi, dia juga harus menjadi perampok, dia juga harus menjadi bajak laut, atau menjadi mahluk luar angkasa,” kata Amanda kepada AOLNews.

Sebelum Medal of Honor 2010, game lainnya yang memicu kontroversi adalah Call of Duty versi Modern Warfare 2. Permaian tersebut sempat diprotes karena menyertakan pasukan AS melakukan penyerangan ke airport di Rusia. Padahal, hal itu tidak terkait langsung dengan AS. Terlepas dari kontroversi itu, permainan hanyalah permainan.

No comments: