Monday, November 15, 2010

Rawat radiator, cegah overheat

Situsotomotif.com
Radiator merupakan salah satu piranti penting kendaraan yang berfungsi sebagai pendingin mesin. Lebih tepatnya lagi radiator berfungsi menstabilkan suhu mesin mobil agar selalu normal.

Dengan adanya radiator, panas berlebih pada mesin mobil dapat dikurangi sehingga beban kerja mesin menjadi lebih ringan dan terhindar dari masalah engine overheat yang dapat membuat mobil mogok seketika.

Pada prinsipnya air atau cairan radiator coolant akan mengalir melalui pipa yang didesain secara khusus berbentuk zig-zag untuk mendinginkan secara merata ke semua dinding silinder mesin dan berputar kembali ke radiator. Lewat kisi-kisi pada radiator dan dengan bantuan angin atau kipas pada mobil inilah pendinginan air atau cairan radiator coolant didapat dengan maksimal.

Aris Widodo, pemilik bengkel radiator 'Widido' Jl Bantul KM 4,5 mengatakan kinerja radiator pada mobil juga didukung oleh piranti lainnya, seperti thermostat untuk mengatur buka tutup aliran air atau cairan radiator coolant ke dinding silinder mesin agar mendapat suhu mesin yang tetap ideal.


Inti bahan radiator adalah pipa yang terbuat dari logam  yakni kuningan, tembaga dan aluminium. Kuningan dan tembaga merupakan bahan logam yang dapat menyerap panas sehingga cocok untuk dijadikan bahan radiator.

Biasanya yang memakai kuningan dan tembaga ini adalah mobil keluaran lama. Sedangkan untuk kendaraan terbaru, kebanyakan memakai bahan alumuminium. Bahan ini terbukti bagus meredam panas sehingga air yang terdapat dalam radiator cepat dingin. Selain itu alumuminium dapat lebih lama mencegah karat dibandingkan dengan logam yang lain.

“Seperti komponen mesin yang lain, radiator juga butuh perawatan. Untuk perawatan radiator sendiri, biasanya dari pabrik memiliki rekomendasi.  Padahal pada dasarnya, adiator perlu diservis secara berkala,” ujar dia kepada Onestop-tech saat ditemui di bengkel kerjanya, baru-baru ini.

Rata-rata radiator akan kotor kurang lebih sekitar 6 bulan sampai 1 tahun. Seperti diketahui, radiator merupakan komponen yang berfungsi untuk mendinginkan mesin. Kalau kondisinya kotor, berarti sirkulasi ke dalam blog mesin akan terhambat atau tidak lancar. Itu akan menimbulkan panas mesin yang melebihi standar pabrik.

Banyak pemilik kendaraan yang salah kaprah dengan pengisian air radiator. Mereka menganggap air yang digunakan untuk mengisi radiator sudah cukup bersih. Namun jangan salah, air yang kelihatan bersih itu belum tentu bebas kapur.

Kandungan kapur itulah yang berpotensi menutupi kapiler-kapiler radiator jika tidak rutin dibersihkan. Lama kelamaan, kandungan zat  itu akan semakin kuat menempel pada radiator sehingga menimbulkan pengeroposan yang bisa membuat radiator cepat rusak.

Penggunaan water coolant juga tidak sepenuhnya aman. Meskipun kandungan kapurnya tidak sebanyak air tanah, justru pada bahan campuran water coolant itulah yang akan mempersempit kapiler-kapiler radiator. Jika tidak diganti secara rutin, berpotensi memperlambat penguapan.

"Fungsi lainya adalah melapisi logam radiator agar tidak cepat keropos. Tapi pada prinsipnya coolant sama dengan bahan kimia yang lain yakni memiliki efek samping. Cairannya akan bersenyawa dengan logam yang di lapisinya," ungkap Aris.

Permasalahan yang sering timbul pada radiator adalah terjadinya overhead atau panas berlebih. Kondisi seperti itu menyebabkan kinerja kendaraan menurun drastis. Bahkan jika tidak segera ditangani, bisa membuat kendaraan menjadi mogok.

Untuk mendeteksi mesin mengalami overhead pemilik kendaraan bisa melakukan pengecekan pada panel temperatur dashboard. Jika jarum penunjuk terus bergerak ke kanan, dari huruf C ke huruf H atau langsung mentok di huruf H, berarti itu harus di waspadai.

Biasanya overheat terjadi karena kipas radiator mati, radiator mengalami kebocoran atau juga kotor. Untuk mengatasi permasalah kipas radiator yang mati, langkah yang bisa dilakukan adalah mengecek kipas apakah berputar atau tidak. Kemudian hidupkan mesin beserta AC sambil memperhatikan perputaran kipas.  Jika kipas tidak berputar sedangkan temperatur sudah lebih setengah dari indikator, berarti kipas mati.

Pertama cek connector kipas, cabut lalu pasang kembali. Kalau belum berputar coba buka kotak sekring. Setelah itu, cari sekring untuk kipas yang bisa dilihat pada diagram tutup sekring tersebut, coba di lihat ada yang putus tidak. Kakau ada yang putus berarti harus diganti dengan yang baru.

Sedangkan untuk mengatasi radiator yang bocor atau kotor bisa didahului dengan mengecek kolong mobil. Periksa apakah ada tetesan air atau tidak. Kalau ada tetesan air bisa jadi radiator bocor.  Untuk langkah penanganan, coba buka tutup radiator apakah air berkurang atau tidak. Jika air berkurang secara drastis,  bisa di pastikan bahwa radiator mengalami kebocoran.

"Untuk masalah itu, perlu spesialis yang mengerjakan. Jadi segera saja bawa mobil anda ke bengkel radiator terdekat," ujar dia.

No comments: